Berlin - Pemerintah Jerman mengadakan pertemuan darurat untuk membahas krisis ketimun beracun yang telah menewaskan setidaknya 14 orang. Para korban tewas setelah mengkonsumsi timun yang tercemar bakteri enterohaemorrhagic E. coli (EHEC). Selain menewaskan belasan orang, seribuan orang lainnya jatuh sakit akibat timun tercemar bakteri tersebut.
Untuk membahas krisis ketimun pembunuh ini, Menteri Urusan Konsumen Ilse Aigner menggelar pertemuan darurat dengan Menteri Kesehatan Daniel Bahr dan para perwakilan pemerintah regional. Demikian seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (31/5/2011).
Akibat krisis ini, pemerintah Belgia dan Rusia telah melarang impor sayur-sayuran dari Spanyol, yang diyakini sebagai sumber sebagian ketimun berbahaya itu.
Krisis timun maut tersebut dimulai lebih dari dua pekan lalu saat kasus pertama dilaporkan di Jerman utara. Hingga kini jumlah kasus yang dikonfirmasi dan diduga telah mencapai 1.200.
Pekan lalu otoritas Jerman mengingatkan masyarakat untuk tidak memakan sayuran mentah. Peringatan itu dikeluarkan setelah ditemukannya bakteri pada ketimun organik yang diimpor dari Spanyol.
Namun meski begitu, pejabat-pejabat Jerman mengaku belum yakin akan penyebab wabah mendadak E. coli tersebut. Bakteri itu bisa menyebabkan diare parah yang disertai darah dan kerusakan hati serius serta kegagalan ginjal dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Wabah E.coli ini juga melanda negara-negara lain seperti Inggris, Denmark, Swedia dan Belanda. Namun kebanyakan kasus tampaknya melibatkan orang-orang yang belum lama ini dari atau pergi ke Jerman.
Untuk membahas krisis ketimun pembunuh ini, Menteri Urusan Konsumen Ilse Aigner menggelar pertemuan darurat dengan Menteri Kesehatan Daniel Bahr dan para perwakilan pemerintah regional. Demikian seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (31/5/2011).
Akibat krisis ini, pemerintah Belgia dan Rusia telah melarang impor sayur-sayuran dari Spanyol, yang diyakini sebagai sumber sebagian ketimun berbahaya itu.
Krisis timun maut tersebut dimulai lebih dari dua pekan lalu saat kasus pertama dilaporkan di Jerman utara. Hingga kini jumlah kasus yang dikonfirmasi dan diduga telah mencapai 1.200.
Pekan lalu otoritas Jerman mengingatkan masyarakat untuk tidak memakan sayuran mentah. Peringatan itu dikeluarkan setelah ditemukannya bakteri pada ketimun organik yang diimpor dari Spanyol.
Namun meski begitu, pejabat-pejabat Jerman mengaku belum yakin akan penyebab wabah mendadak E. coli tersebut. Bakteri itu bisa menyebabkan diare parah yang disertai darah dan kerusakan hati serius serta kegagalan ginjal dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Wabah E.coli ini juga melanda negara-negara lain seperti Inggris, Denmark, Swedia dan Belanda. Namun kebanyakan kasus tampaknya melibatkan orang-orang yang belum lama ini dari atau pergi ke Jerman.
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind