Jakarta - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menderita rugi sebesar Rp 41,128 miliar di periode tiga bulan pertama tahun ini, anjlok dari perolehan laba Rp 29,045 miliar di tahun lalu pada periode yang sama.
Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan BTEL triwulan I-2011, Rabu (1/6/2011), dengan adanya rugi bersih tersebut, rugi per saham perseroan pun menjadi Rp 1,44 per lembar, dibandingkan laba per saham tahun lalu Rp 1,02 per saham.
Rugi tersebut diderita karena penjualan perseroan naik tipis dibarengi dengan beban penjualan serta beban keuangan yang naik.
Penjualan anak usaha Grup Bakrie itu di triwulan I-2011 tercatat Rp 717,94 miliar, naik tipis dari pendapatan tahun 2011 pada periode yang sama Rp 708,46 miliar.
Sementara beban usaha pemilik merek ESIA itu mencapai Rp 704,98 miliar (98,19% dari penjualan) pada tiga bulan pertama di 2011, sedangkan pada tahun sebelumnya Rp 605,91 miliar (85,52% dari penjualan).
Tingginya beban usaha itu menggerus laba usaha BTEL menjadi hanya Rp 12,95 miliar, dari sebelumnya Rp 102,54 miliar tahun lalu. Selain itu, beban keuangan perseroan yang tadinya Rp 88,08 miliar tahun lalu, menjadi Rp 200,57 di triwulan I-2011.
Pada perdagangan hari ini, hingga penutupan perdagangan sesi I, harga saham BTEL turun 10 poin (2,66%) ke level Rp 365 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 107 kali dengan volume 32.410 lot senilai Rp 5,941 miliar.
Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan BTEL triwulan I-2011, Rabu (1/6/2011), dengan adanya rugi bersih tersebut, rugi per saham perseroan pun menjadi Rp 1,44 per lembar, dibandingkan laba per saham tahun lalu Rp 1,02 per saham.
Rugi tersebut diderita karena penjualan perseroan naik tipis dibarengi dengan beban penjualan serta beban keuangan yang naik.
Penjualan anak usaha Grup Bakrie itu di triwulan I-2011 tercatat Rp 717,94 miliar, naik tipis dari pendapatan tahun 2011 pada periode yang sama Rp 708,46 miliar.
Sementara beban usaha pemilik merek ESIA itu mencapai Rp 704,98 miliar (98,19% dari penjualan) pada tiga bulan pertama di 2011, sedangkan pada tahun sebelumnya Rp 605,91 miliar (85,52% dari penjualan).
Tingginya beban usaha itu menggerus laba usaha BTEL menjadi hanya Rp 12,95 miliar, dari sebelumnya Rp 102,54 miliar tahun lalu. Selain itu, beban keuangan perseroan yang tadinya Rp 88,08 miliar tahun lalu, menjadi Rp 200,57 di triwulan I-2011.
Pada perdagangan hari ini, hingga penutupan perdagangan sesi I, harga saham BTEL turun 10 poin (2,66%) ke level Rp 365 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 107 kali dengan volume 32.410 lot senilai Rp 5,941 miliar.
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind