Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan per 2 Juni 2011 bank sudah bisa lagi menjaring nasabah kaya. Pasalnya, suspensi layanan Wealth Management bank sudah kembali dibuka oleh BI walau kesiapan bank minimal baru 60%.
"Secara official, suspensi dicabut. Tapi, secara umum minimal 60% bank-bank sudah siap," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Johansyah ketika dikonfirmasi wartawan di Gedung Bank Indonesia , Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (1/6/2011).
Mengapa baru minimal 60% kesiapannya? Difi menjelaskan, ada beberapa bank yang memiliki banyak kantor cabang yang masih menunggu evaluasi dari Direktur Kepatuhannya. Namun, lanjut Difi, secara keseluruhan bank sudah bisa menjalankan layanan Wealth Management ini.
Difi menambahkan, terdapat 3 hal penting yang harus diwajibkan bank untuk diperhatikan. Know Your Costumer, Know Your Employee dan Anti Fraud.
"Anti fraud yang justru penting. Karena setiap bank dengan mekanisme sendirinya harus memiliki sistem anti pembobolan," kata Dia.
Sambil berjalan, Difi mengatakan BI akan terus memantau pembenahan yang dilakukan oleh bank agar tercapai 100% kesiapannya. Termasuk, lanjut BI melakukan sertifikasi pegawai yang memegang peranan penting dilayanan tersebut.
"Selain itu BI mewajibkan bank untuk merotasi pegawainya agar tidak lagi terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kemarin," tuturnya.
"Secara official, suspensi dicabut. Tapi, secara umum minimal 60% bank-bank sudah siap," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Johansyah ketika dikonfirmasi wartawan di Gedung Bank Indonesia , Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (1/6/2011).
Mengapa baru minimal 60% kesiapannya? Difi menjelaskan, ada beberapa bank yang memiliki banyak kantor cabang yang masih menunggu evaluasi dari Direktur Kepatuhannya. Namun, lanjut Difi, secara keseluruhan bank sudah bisa menjalankan layanan Wealth Management ini.
Difi menambahkan, terdapat 3 hal penting yang harus diwajibkan bank untuk diperhatikan. Know Your Costumer, Know Your Employee dan Anti Fraud.
"Anti fraud yang justru penting. Karena setiap bank dengan mekanisme sendirinya harus memiliki sistem anti pembobolan," kata Dia.
Sambil berjalan, Difi mengatakan BI akan terus memantau pembenahan yang dilakukan oleh bank agar tercapai 100% kesiapannya. Termasuk, lanjut BI melakukan sertifikasi pegawai yang memegang peranan penting dilayanan tersebut.
"Selain itu BI mewajibkan bank untuk merotasi pegawainya agar tidak lagi terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kemarin," tuturnya.
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind