Jakarta - Kredit korporasi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga akhir Mei 2011 mencapai Rp 91 triliun (outstanding), naik dari posisi triwulan I Rp 85 triliun. Kredit korporasi masih mendominasi seluruh portofolio BMRI, dengan persentase sekitar 30%.
Demikian diterangkan Direktur Keuangan BMRI, Pahala N. Mansury di sela-sela CFO Forum, di Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (1/6/2011).
"Segmen korporasi kuartal I Rp 85 triliun, tumbuh 14% YoY, dan di akhir bulan ini (Mei) kami yakin akan mencapai Rp 91 triliun," terangnya.
Ia menjelaskan, kredit korporasi mengambil porsi 30% dari total pembiayaan Bank Mandiri. Perseroan pun sadar bahwa hanya dengan bantuan korporasi iklim investasi akan berkembang. Meski di sisi lain Bank Mandiri juga tetap menjaga kredit di sektor lain macam UKM, Mikro, serta konsumsi.
Pahala menjelaskan, kredit baru yang berhasil disalurkan BMRI sepanjang triwulan I-2011 mencapai Rpp 15 triliun. Dimana Rp 5,5 triliun berasal dari kredit korporasi, kemudian disusul kredit konsumsi Rp 3,2 triliun dan komersial Rp 2,6 triliun. Segmen kredit UKM, Mikro menjadi penyumpang terkecil, dengan nilai Rp 1,8 triliun.
"UKM kecil, namun pertumbuhannya yang paling tinggi dibandingkan sektor lain. Pertumbuhan tinggi mikro 37% yoy," ucap Pahala. Direktur Utama BMRI, Zulkifli Zaini pun percaya diri total kredit perusahaan yang ia pimpin bisa mencapai Rp 245 triliun.
Demikian diterangkan Direktur Keuangan BMRI, Pahala N. Mansury di sela-sela CFO Forum, di Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (1/6/2011).
"Segmen korporasi kuartal I Rp 85 triliun, tumbuh 14% YoY, dan di akhir bulan ini (Mei) kami yakin akan mencapai Rp 91 triliun," terangnya.
Ia menjelaskan, kredit korporasi mengambil porsi 30% dari total pembiayaan Bank Mandiri. Perseroan pun sadar bahwa hanya dengan bantuan korporasi iklim investasi akan berkembang. Meski di sisi lain Bank Mandiri juga tetap menjaga kredit di sektor lain macam UKM, Mikro, serta konsumsi.
Pahala menjelaskan, kredit baru yang berhasil disalurkan BMRI sepanjang triwulan I-2011 mencapai Rpp 15 triliun. Dimana Rp 5,5 triliun berasal dari kredit korporasi, kemudian disusul kredit konsumsi Rp 3,2 triliun dan komersial Rp 2,6 triliun. Segmen kredit UKM, Mikro menjadi penyumpang terkecil, dengan nilai Rp 1,8 triliun.
"UKM kecil, namun pertumbuhannya yang paling tinggi dibandingkan sektor lain. Pertumbuhan tinggi mikro 37% yoy," ucap Pahala. Direktur Utama BMRI, Zulkifli Zaini pun percaya diri total kredit perusahaan yang ia pimpin bisa mencapai Rp 245 triliun.
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind