Tokyo - Bursa-bursa Asia Pasifik bergerak melemah, mengikuti kejatuhan di bursa Wall Street akibat data ekonomi negatif. Investor beramai-ramai keluar untuk sementara dan menghindari aset-aset yang berisiko.
Pada perdagangan Kamis (2/6/2011), bursa Tokyo ditutup merosot 164,04 poin (1,69%) ke level 9.555,04. Bursa Seoul merosot 1,27% (27,14 poin) ke level 2.114,20 dan Sydney merosot 106,9 (2,27%) ke level 4.600,4. Hingga sesi siang, bursa Hong Kong juga merosot 1,50% dan Shanghai merosot 1,86%.
Pelemahan bursa-bursa Asia Pasifik ini terjadi setelah bursa Wall Street tadi malam merosot, merespons data negatif seputar pasar tenaga kerja. Menurut ADP, pekerja sektor swasta AS bertambah 38.000 pada Mei, atau terendah sejak September 2010 atau lebih rendah dari ekspektasi. Sementara Institute for Supply Management juga melaporkan data yang melemah sehingga menekan lagi dolar AS.
"Data ekonomi AS tidak baik, China sepertinya masih pada jalan kenaikan suku bunga pada Juni, Moody's memangkas peringkat Yunani dan politik di Jepang sedang mengalami kehancuran. Jadi kita memiliki faktor jual yang melapisi hari ini," ujar Norihiro Fujito, analis senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities seperti dikutip dari AFP.
Di Bursa Australia, dana sebesar Aus$ 30 miliar atau sekitar US$ 32 miliar keluar dari pasar sehingga menyebabkan penurunan indeks saham yang cukup tajam.
"Setelah aksi jual besar di pasar AS karena data manufaktur yang buruk dan laporan tenaga kerja sektor swasta, pasar lokal sepertinya dalam tekanan jual yang besar," ujar Ben Potter, analis dari IG Markets.
Seperti diketahui, bursa Wall Street tadi malam turun cukup tajam. Pada perdagangan Rabu (2/5/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 279,42 poin (2,22%) ke level 12.290,37. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 30,66 poin (2,28%) ke level 1.314,54 dan Nasdaq melemah 66,11 poin (2,33%) ke level 2.769,19.
Pada perdagangan Kamis (2/6/2011), bursa Tokyo ditutup merosot 164,04 poin (1,69%) ke level 9.555,04. Bursa Seoul merosot 1,27% (27,14 poin) ke level 2.114,20 dan Sydney merosot 106,9 (2,27%) ke level 4.600,4. Hingga sesi siang, bursa Hong Kong juga merosot 1,50% dan Shanghai merosot 1,86%.
Pelemahan bursa-bursa Asia Pasifik ini terjadi setelah bursa Wall Street tadi malam merosot, merespons data negatif seputar pasar tenaga kerja. Menurut ADP, pekerja sektor swasta AS bertambah 38.000 pada Mei, atau terendah sejak September 2010 atau lebih rendah dari ekspektasi. Sementara Institute for Supply Management juga melaporkan data yang melemah sehingga menekan lagi dolar AS.
"Data ekonomi AS tidak baik, China sepertinya masih pada jalan kenaikan suku bunga pada Juni, Moody's memangkas peringkat Yunani dan politik di Jepang sedang mengalami kehancuran. Jadi kita memiliki faktor jual yang melapisi hari ini," ujar Norihiro Fujito, analis senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities seperti dikutip dari AFP.
Di Bursa Australia, dana sebesar Aus$ 30 miliar atau sekitar US$ 32 miliar keluar dari pasar sehingga menyebabkan penurunan indeks saham yang cukup tajam.
"Setelah aksi jual besar di pasar AS karena data manufaktur yang buruk dan laporan tenaga kerja sektor swasta, pasar lokal sepertinya dalam tekanan jual yang besar," ujar Ben Potter, analis dari IG Markets.
Seperti diketahui, bursa Wall Street tadi malam turun cukup tajam. Pada perdagangan Rabu (2/5/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 279,42 poin (2,22%) ke level 12.290,37. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 30,66 poin (2,28%) ke level 1.314,54 dan Nasdaq melemah 66,11 poin (2,33%) ke level 2.769,19.
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind