PALANGKARAYA, KOMPAS.Com - Banyaknya kebutuhan pokok yang harus dipasok dari luar provinsi, membuat inflasi Kalimantan Tengah, tinggi. Jalan hancur pun turut memicu inflasi tinggi, karena suku cadang kendaraan pengangkut lebih lekas rusak.
"Akibatnya harga barang jadi lebih tinggi," tutur Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalteng Tugiyo di Palangkaraya, Kalteng, Jumat (3/6/2011).
Inflasi Kalteng pada Mei 2011 sebesar 0,29 persen atau lebih tinggi dari angka nasional sebesar 0,12 persen.
Adapun inflasi Kalteng pada tahun 2010 mencapai 9,5 persen. Inflasi itu lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 6,96 persen.
Saat ini, ungkap Tugiyo, harga berbagai komoditas di Kalteng mulai naik seperti daging ayam, bahan bangunan, dan ikan.
Tugiyo menuturkan, industri di Kalteng hendaknya diarahkan agar bisa melakukan kegiatan sejak sektor hulu hingga hilir, sehingga tak hanya menjual barang mentah."Produk yang dijual berupa barang jadi. Itu bisa mengurangi ketergantungan kebutuhan dari provinsi lain sehingga menekan harga," katanya.
Manfaat lain dari kegiatan tersebut yakni berbagai nilai tambah yang bisa dinikmati warga setempat, seperti pedagang makanan, tukang ojek, dan kuli angkut. "Lalu, kondisi jalan meski kian membaik harus terus dibenahi karena masih ditemukan kerusakan di beberapa titik," kata Tugiyo.
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind