Liputan6.com, Jakarta: Boyband SM*SH terancam bubar dan ganti nama. Sebuah tabloid terbitan Ibu Kota belum lama ini mengabarkan terjadi kisruh antara pendiri SM*SH dan para orangtua personel boyband asal Kota Bandung tersebut. Dikabarkan pula, kisruh ini berkaitan dengan masalah honor.
Disebutkan, pendiri atau penemu boyband SM*SH habis-habisan mendanai aktivitas SM*SH. Mulai dari modal awal Rp 200 juta hingga Rp 24 juta per pekan demi operasional SM*SH. Belakangan, para orangtua meminta besaran penghasilan 40 persen untuk SM*SH diubah menjadi 60 persen.
Namun, apa pendapat para personel SM*SH sendiri? "Kita harus stay positif...dan kita tak terpengaruh pandangan-pandangan orang, kayaknya itu cuma gosip aja," ujar Bisma, salah satu personel SM*SH. "Jadi, daripada buat mikir itu, mendingan kita mikir, mau buat konsep atau bikin apalagi ke depan," sambung Rafael, personel SMA*SH lainnya, seperti ditayangkan Was-was di SCTV, Senin (17/9).
SMA*SH memang telah melejit dan populer seantero negeri ini. Dan wajarlah bila banyak pihak merasa peduli dan ingin memiliki hak paten dari kepopuleran tujuh cowok manis tersebut. Terbetik kabar, baik pihak orangtua maupun manajemen, telah mendaftarkan SM*SH ke Departemen Perdagangan demi hak cipta.
Lantas, bila salah satu pihak kalah ataupun terpaksa ganti nama, bagaimana pendapat para personel SM*SH sendiri? "Bukan kita tidak sempat mikirin, tapi kita mikirin gimana caranya kita bisa bertahan di dunia musik ini," kata Bisma.
Sebagai trendsetter, tentunya teramat disayangkan boyband yang tengah naik daun ini terbelit kisruh dan konflik. Terutama, bila talenta ketujuh personelnya harus jalan di tempat. Bukan persoalan mudah memang, bila SM*SH harus bubar atau berganti nama.
Terlebih lagi, ada banyak pertanggungjawaban yang harus mereka tanggung atau dibayarkan. Mampukah mereka melewati itu semua? Kendati demikian, para penggemar SM*SH alias SMASHBLAST berharap boyband kesayangan mereka tidak bubar.
Memang, sejak dibentuk pada 10 April 2010, pesona SM*SH atau Seven Men as Seven Heroes telah menyihir kalangan remaja putri di Tanah Air. Dengan beranggotakan tujuh personel, Rafael, Rangga, Morgan, Bisma, Dicky, Reza, dan Ilham, mereka mengusung genre musik pop-dance.
Adapun album studio pertama yang telah dirilis sampai ke mancanegara bertajuk seperti nama boyband tersebut, yaitu SM*SH yang telah memunculkan tiga single yang sukses, termasuk I Heart You. Tawaran manggung pun mengalir seiring dengan kesuksesan tersebut.
Boleh dibilang sepanjang 2011, SM*SH membuat industri musik Indonesia menjadi berubah. Yang pada awalnya beraliran pop-melayu dan umumnya dibawakan grup band, kini didominasi aliran pop-dance atau electro yang dibawakan oleh boyband, bahkan girlband baru.
Tak hanya di belantika musik. Para personel SM*SH juga merambah dunia sinetron, yakni melalui Cinta Cenat Cenut dan Cinta Cenat Cenut 2.(ANS)
http://showbiz.liputan6.com/read/437...dan-ganti-nama
Disebutkan, pendiri atau penemu boyband SM*SH habis-habisan mendanai aktivitas SM*SH. Mulai dari modal awal Rp 200 juta hingga Rp 24 juta per pekan demi operasional SM*SH. Belakangan, para orangtua meminta besaran penghasilan 40 persen untuk SM*SH diubah menjadi 60 persen.
Namun, apa pendapat para personel SM*SH sendiri? "Kita harus stay positif...dan kita tak terpengaruh pandangan-pandangan orang, kayaknya itu cuma gosip aja," ujar Bisma, salah satu personel SM*SH. "Jadi, daripada buat mikir itu, mendingan kita mikir, mau buat konsep atau bikin apalagi ke depan," sambung Rafael, personel SMA*SH lainnya, seperti ditayangkan Was-was di SCTV, Senin (17/9).
SMA*SH memang telah melejit dan populer seantero negeri ini. Dan wajarlah bila banyak pihak merasa peduli dan ingin memiliki hak paten dari kepopuleran tujuh cowok manis tersebut. Terbetik kabar, baik pihak orangtua maupun manajemen, telah mendaftarkan SM*SH ke Departemen Perdagangan demi hak cipta.
Lantas, bila salah satu pihak kalah ataupun terpaksa ganti nama, bagaimana pendapat para personel SM*SH sendiri? "Bukan kita tidak sempat mikirin, tapi kita mikirin gimana caranya kita bisa bertahan di dunia musik ini," kata Bisma.
Sebagai trendsetter, tentunya teramat disayangkan boyband yang tengah naik daun ini terbelit kisruh dan konflik. Terutama, bila talenta ketujuh personelnya harus jalan di tempat. Bukan persoalan mudah memang, bila SM*SH harus bubar atau berganti nama.
Terlebih lagi, ada banyak pertanggungjawaban yang harus mereka tanggung atau dibayarkan. Mampukah mereka melewati itu semua? Kendati demikian, para penggemar SM*SH alias SMASHBLAST berharap boyband kesayangan mereka tidak bubar.
Memang, sejak dibentuk pada 10 April 2010, pesona SM*SH atau Seven Men as Seven Heroes telah menyihir kalangan remaja putri di Tanah Air. Dengan beranggotakan tujuh personel, Rafael, Rangga, Morgan, Bisma, Dicky, Reza, dan Ilham, mereka mengusung genre musik pop-dance.
Adapun album studio pertama yang telah dirilis sampai ke mancanegara bertajuk seperti nama boyband tersebut, yaitu SM*SH yang telah memunculkan tiga single yang sukses, termasuk I Heart You. Tawaran manggung pun mengalir seiring dengan kesuksesan tersebut.
Boleh dibilang sepanjang 2011, SM*SH membuat industri musik Indonesia menjadi berubah. Yang pada awalnya beraliran pop-melayu dan umumnya dibawakan grup band, kini didominasi aliran pop-dance atau electro yang dibawakan oleh boyband, bahkan girlband baru.
Tak hanya di belantika musik. Para personel SM*SH juga merambah dunia sinetron, yakni melalui Cinta Cenat Cenut dan Cinta Cenat Cenut 2.(ANS)
http://showbiz.liputan6.com/read/437...dan-ganti-nama
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind