Mungkin Anda akan merasa lega setelah melakukan CT-scan sehingga bisa memastikan ada tidaknya penyakit dalam tubuh Anda. Namun apakah Anda sadar soal bahaya lain dari CT scan yang mengintai Anda?
CT scan, yang merupakan singkatan dari tomografi komputer, menggabungkan teknik sinar-X pencitraan dengan perangkat lunak komputer untuk membuat beberapa gambar penampang tubuh. Gambar CT memberikan tampilan lebih rinci pada struktur internal tubuh.
Hal ini dapat mengidentifikasi kelainan dan juga membantu dokter sebagai panduan prosedur. Tapi CT scan juga mengekspos orang untuk dosis radiasi yang 50 sampai 500 kali lebih tinggi dari dosis yang disampaikan oleh X-ray.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, menemukan, bahwa persentase pasien yang menerima dosis tinggi dari CT Scan akan mendapatkan paparan radiasi sangat tinggi dua kali lipat selama 15 tahun terakhir.
Ditemukan antara 1996-2010, terjadi peningkatan tiga kali lipat yaitu dari 52 per 1.000 pasien menjadi 149 untuk setiap 1.000 pasien.
Para ahli mengatakan, penelitian menunjukkan peningkatan ini karena kurangnya informasi dan pendidikan terhadap bahaya radiasi yang ditimbulkan dari penerapan CT-scan sehingga bisa membatasi berlebihannya keinginan untuk melakukan CT scan terhadap tubuh mereka.
"Kita harus membuat diri kita sadar sebagai penyedia, membuat pasien sadar, dan membuat dokter kita merujuk menyadari bahwa ada risiko dari radiasi," kata Bibb Allen, MD, wakil ketua American College of Radiologi seperti dilansir dari webMD.
"Kita tentu berpikir bahwa manfaat dari pencitraan lebih besar daripada risiko. Tapi bukan berarti kita tidak mengindahkan risiko," katanya lagi.
Meskipun penelitian ini tidak melihat efek kesehatan dari radiasi, satu lagi diterbitkan pekan lalu menemukan bahwa anak yang telah mengulangi CT scan sebelum usianya 15 tahun memiliki risiko lebih tinggi terhadap tumor otak dan leukemia.
sumber
CT scan, yang merupakan singkatan dari tomografi komputer, menggabungkan teknik sinar-X pencitraan dengan perangkat lunak komputer untuk membuat beberapa gambar penampang tubuh. Gambar CT memberikan tampilan lebih rinci pada struktur internal tubuh.
Hal ini dapat mengidentifikasi kelainan dan juga membantu dokter sebagai panduan prosedur. Tapi CT scan juga mengekspos orang untuk dosis radiasi yang 50 sampai 500 kali lebih tinggi dari dosis yang disampaikan oleh X-ray.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, menemukan, bahwa persentase pasien yang menerima dosis tinggi dari CT Scan akan mendapatkan paparan radiasi sangat tinggi dua kali lipat selama 15 tahun terakhir.
Ditemukan antara 1996-2010, terjadi peningkatan tiga kali lipat yaitu dari 52 per 1.000 pasien menjadi 149 untuk setiap 1.000 pasien.
Para ahli mengatakan, penelitian menunjukkan peningkatan ini karena kurangnya informasi dan pendidikan terhadap bahaya radiasi yang ditimbulkan dari penerapan CT-scan sehingga bisa membatasi berlebihannya keinginan untuk melakukan CT scan terhadap tubuh mereka.
"Kita harus membuat diri kita sadar sebagai penyedia, membuat pasien sadar, dan membuat dokter kita merujuk menyadari bahwa ada risiko dari radiasi," kata Bibb Allen, MD, wakil ketua American College of Radiologi seperti dilansir dari webMD.
"Kita tentu berpikir bahwa manfaat dari pencitraan lebih besar daripada risiko. Tapi bukan berarti kita tidak mengindahkan risiko," katanya lagi.
Meskipun penelitian ini tidak melihat efek kesehatan dari radiasi, satu lagi diterbitkan pekan lalu menemukan bahwa anak yang telah mengulangi CT scan sebelum usianya 15 tahun memiliki risiko lebih tinggi terhadap tumor otak dan leukemia.
sumber
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind