Napoleon Bonaparte
Napoleon Bonaparte seorang jendral militer paling terkemuka sekaligus eksentrik sepanjang sejarah. Ia dikenal sebagai orang yang berani mengambil resiko, jenius yang gila kerja, tidak sabaran, dapat memaafkan teman yang mengkhianatinya sekalipun, sampai pemimpin yang mampu menggerakkan ribuan pasukan agar berperang untuknya. Kehidupan Kaisar Perancis legendaris yang berhasil mendominasi Eropa selama beberapa dekade ini pun tidak lepas dari konflik dan kisah yang rumit. Tindak tanduk, strategi serta detail peperangan Napoleon sampai saat ini masih dipelajari di berbagai akademi militer dunia. Kontribusi terbesar Napoleon lainnya adalah Napoleonic Code, sebuah sistem administrasi serta judisial yang diadopsi sebagian besar Eropa Barat.
Napoleon lahir dari keluarga petani anggur di Ajaccio (Aiacciu) atau disebut Ajax dalam bahasa Latin di Pulau Corsica yang terletak di bagian tenggara Prancis pada 15 Agustus 1769. Pulau Corsica berada di bawah jajahan Prancis yang merupakan pulau keempat terbesar setelah Pulau Sicily, Sardinia dan Cyprus di Laut Mediterranean. Waktu masih bayi ia sering sakit-sakitan karena ketika menjelang kelahiran ibunya tinggal di pegunungan sebagai seorang pengungsi.
Ayah Napoleon, Carlo Buonoparte, adalah salah satu letnan pengikut Paoli dalam perang gerilya melawan Prancis. Ia dibaptis dengan nama saudara sepupunya yang gugur dalam peperangan tersebut. Verifikasi resmi tentang garis keturunannya menunjukkan bahwa Carlo, ayah Napoleon, berasal dari Fiorentine, Italia, yang bisa ditelusuri hingga abad kesebelas dan kemudian menjadi warga Corsica sejak dua ratus tahun sebelumnya. Ibunda Napoleon, Marie Letizia Ramolino, adalah anak seorang insinyur sipil. Menikah di usia 14 tahun Letizia melahirkan 13 anak, meski hanya 8 yang bertahan hidup hingga dewasa, yaitu Joseph, Napoleon, Lucien, Elisa, Louis, Pauline, Caroline dan Jarome.
Napoleon lahir di Ajaccio, Corsica, pada tanggal Status keluarganya ini memudahkan Napoleon untuk belajar di sekolah-sekolah elite yang pada masa tersebut hanya diperuntukkan untuk keluarga bangsawan. Pendidikan yang ditempuh Napoleon muda dimulai di sekolah regilius Autun, tepatnya untuk belajar bahasa Perancis. Beberapa bulan kemudian ia dipindahkan ke sekolah akademi di Brienne-le-Château. Catatan sejarah menyebutkan bahwa selain berkat kemampuannya, Napoleon dapat bersekolah di Brienne atas koneksi ibunya dengan Comte de Marbeuf, gubenur militer Corsica. Konon sang ibu memiliki affair dengan petinggi militer tersebut.
Ketika sekolah ia sering menjadi olokan teman-temannya karena logat bahasanya yang berbeda dengan kebanyakan teman-temannya. Ia seorang penyendiri, jago matematika dan gemar membaca (kutu buku). Seorang gurunya bahkan mengakui kemampuan matematika Napoleon kecil yang jauh melebihi teman-temannya.
Napoleon sangat tertarik para pelajaran sejarah dan geografi yang membuatnya bercita-cita untuk menjadi seorang pelaut. Namun setelah lulus dari Brienne dan melanjutkan studi di sekolah elite École Militaire di Paris, ia berhenti berambisi untuk berlayar bebas. Wafatnya sang ayah pada tanggal Februari 1785 membuat Napoleon harus segera bekerja untuk membantu keluarganya.
Menjadi Jendral
Setelah lulus dari École Militaire pada bulan September 1785, Napoleon ditugaskan sebagai second lieutenant di La Fère Artillery untuk berpatroli di wilayah Valence, Drôme dan Auxonne. Pada saat Revolusi Perancis pecah di tahun 1789, Napoleon berhasil merebut simpati petinggi Corsica bernama Pasquale Paoli untuk memberinya pasukan.
Letnan Napoleon
Pertempuran Toulon:
Tindak-tanduknya di saat Perancis bergejolak ternyata membuahkan hasil. Pada bulan Desember 1793, Napoleon memenangkan pertempuran di Toulon (Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon bertugas di kesatuan artileri. Pada saat itu dia sudah tidak lagi berpegang pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menganggap diri orang Perancis. Sukses-sukses yang diperolehnya di Toulon mengangkat dirinya jadi brigjen. Dan 2 tahun kemudian (tahun 1795), Napoleon berhasil mempertahankan pemerintahan dari pasukan pemberontak di Baras. Tahun 1796 dia diberi beban tanggung jawab jadi komando tentara Perancis di Itali. Di negeri itu, antara tahun 1796-1797, Napoleon berhasil pula merebut serentetan kemenangan yang membuatnya seorang pahlawan tatkala kembali ke Perancis.
Napoleon di Italia
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind