Gempa Chili berukuran 8,8 Skala Richter (SR) yang mengguncang Chili pekan lalu kemungkinan menggeser poros bumi dan memperpendek usia hari. Demikian dikatakan para ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Selasa 2 Maret 2010.
Perubahan poros bumi tidak signifikan, tetapi berlangsung permanen di mana, berdasarkan perhitungan awal, satu hari akan akan menjadi lebih pendek 1,26 mikrodetik. Satu mikrodetik setara dengan satu per satu juta detik.
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, gempa besar memindahkan bebatuan dan mengubah distribusi massa planet Bumi. Saat distribusi itu berubah, maka mengubah pula kecepatan rotasi planet. Dan, tingkat rotasi itu menentukan panjangnya waktu dalam satu hari.
"Peristiwa di dunia yang melibatkan pergerakan massa berakibat pada rotasi Bumi," kata Benjamin Fong Chao dari Goddard Space Flight Center NASA Greenbelt, Maryland, seraya menjelaskan fenomena tahun 2005.
Ilmuwan menggunakan analogi seorang pemain skateboard. "Saat dia menarik lengannya ke tubuh, dia akan berputar lebih cepat," lanjut Chao. Ini karena, menarik lengan dalam kasus pemain skateboard itu, mengubah distribusi massa pemain, dan juga perubahan kecepatan rotasi.
Richard Gross, ahli geofisika Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, menggunakan model komputer untuk menentukan bagaimana gempa 8,8 SR tersebut bisa mempengaruhi Bumi.
Dia menjelaskan bahwa gempa tersebut mengubah poros utama Bumi sekitar 8 sentimeter. Poros utama ini merupakan satu putaran di mana massa Bumi diseimbangkan. Pergeseran poros itu yang kemungkinan bisa memperpendek hari.
Gempa bumi 9,1 SR tahun 2004 yang memicu gelombang tsunami mematikan di Samudera Hindia, memperpendek hari sebesar 6,8 mikrodetik. Di sisi lain, usia hari bisa bertambah. Sebagai contoh, bila waduk Three Gorges di China diisi air, maka waduk tersebut akan menampung 40 kilometer kubik air. Perubahan massa tersebut akan memperpanjang usia hari sebesar 0,06 mikrodetik.
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind