kehebatan kaki cicak
Beberapa waktu yang lalu, rahasia dari kejaiban yang ada pada kaki cicak itu dapat terungkap oleh para peneliti dari Universitas California Barkeley. Dari berbagai data yang berhasil terkumpul, mereka menyakini bahwa kekuatan perekat pada telapak kakinya ditimbulkan oleh gaya Van der Walls. Mereka menemukan adanya bulu halus sekitar 500 ribu yang kuat pada telapak kaki cicak.
Bulu ini ada yang menyebut seta.Bulu itu mengandung senyawa keratin yang juga terkandung pada rambut manusia. Bulu halus pada telepak kaki cicak ini panjangnya bervariasi, antara 30 sampai 130 mikrometer. Tebalnya pun bila dibandingkan dengan rambut manusia hanya sepersepuluhnya. Ternyata pada ujung bulu halus ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang menyerupai dengan sendok.
Kekuatan pelekat yang ditimbulkan oleh gaya Van der Walls bulu halus pada telapak kaki cicak sangat menakjubkan. Satu bulu halus tadi bisa memiliki kekuatan pelekat sampai 10 atm. Mereka mengukurnya langsung dengan mengunakan sebuah alat bernama Atomic Force Microscope (AFM). Satu bulu itu bisa menahan sebesar kurang lebih 20 mg. jika dijumlahkan dengan bulu yang ada di telapak kaki cicak maka cicak dapat menahan puluhan kilogram. Jika dibandingkan dengan berat cicak yang hanya 50 gram hingga 150 gram maka cicak dapat menahan seribu kali berat tubuh cicak.
3.2.2. Cara kerja bulu halus atau seta menempel
Pada mulanya ilmuwan menduga daya lekat pada telapak kaki cicak sama dengan pada beberapa hewan, seperti kodok, serangga, dan beberapa mamalia yang dapat menempel pada permukaan berdasarkan daya rekat kapiler, mengambil keuntungan dari tegangan permukaan cairan
Kebanyakan dari hewan-hewan tersebut memiliki semacam kelenjar pada kakinya yang menghasilkan cairan yang membuat mereka dapat menempel. Namun diketahui ternyata cicak tidak memiliki kelenjar seperti itu. Cara kerja bulu halus yang ada pada telapak kaki cicak itu sebenarnya sangat sederhana, memanfaatkan gaya tarik antar molekul yang disebut dengan gaya Van der Walls.
Atom dalam molekul selalu berusaha untuk saling menempel, walaupun dengan kekuatan yang lemah. Jika inti atom dekat dengan neutron molekul lainnya maka molekul ini akan saling berdekatan. Penyebabnya sederhana sekali, neutrn memang rajin meloncat-loncat dan pindah ke atom lain. Dalam sekejap proses akan berbalik karena atom yang ditinggalkan neutron akan menarik neutron yang semula kembali. Perpindahan ini menciptakan daya tarik antar dua molekul.
Cicak dapat melepaskan kakinya dari dinding dengan membuat sudut antara seta dan dinding. Ketika sudut antara seta dan dinding membesar gaya lekat antara keduanya juga ikut mengecil. Cicak bisa jatuh dari dinding karena dia salah mengatur posisi kakinya saja (kesalahan teknis peletakan telapak kaki cicak oleh cicak sendiri). Pada setiap kali melangkah cicak dapat menjaga telapak kakinya itu tetap bersih dengan membebaskan partikel tanah setiap kali melangkah.
3.2.3. Pemanfaatan cara kerja telapak kaki cicak
Dengan adanya keajaiban kaki cicak ini banyak peneliti yang memanfaatkan cara kerja dari bulu halus yang ada di telapak kaki cicak. Bukti bahwa hal itu terjadi adalah adanya ilmuwan dari University of California, Barkeley, Amerika Serikat yang berhasil menciptakan lem sintentis yang mirip dengan cara kerja bulu halus tersebut. Ini adalah lem yang pertama yang dapat membersihkan sendiri kotoran dan debu yang melekat sehabis digunakan tanpa memerlukan air atau bahan kimia. Lem sintesis ini disebut a self-cleaning dry adhesive. Tidak seperti isolasi yang hanya bisa sekali pakai karena kotoran dan gangguan debu yang ikut menempel. A self-cleaning dry adhesive akan mempunyai banyak manfaat, seperti pada teknologi super konduktor dan dapat menempel di bawah air dan di luar angkasa
Dalam studi terbaru, para ahli merancang perekat dengan serat mikro yang terbuat dari polimer kaku. Dengan menggunakan bola-bola mikro berdiameter 3-10 mikrometer untuk mensimulasikan kontaminan. Para ilmuwan bisa menunjukkan bahwa serat mikro menekan partikel bola-bola mikro ke ujung serat ketika perekatnya tidak menyentuh permukaan. Ketika serat menekan permukaan halus, kontaminan membuat kontak yang lebih besar dengan permukaan dibanding dengan serat.
Selain itu juga penemuan ini membawa para ilmuwan itu semakin dekat dengan tujuan membuat robot yang dapat segala medan dan dapat memanjat dinding serta langit-langit di lingkungan alami. Bukan cuma di atas kaca yang bersih, robot ini bisa pergi kemana pun yang diperlukan, mungkin ini bisa menjadi robot yang dapat mencari korban yang selamat setelah bencana.
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind