PSG bukanlah kekuatan tradisional di Eropa, tetapi perekrutan sejumlah bintang dalam dua musim terakhir telah mengubah total wajah mereka. Wakil Prancis itu kini memiliki potensi untuk mengejutkan tim mana pun, termasuk sang jagoan terkuat di ranah Eropa, Barcelona.
PSG dan Barcelona akan bentrok di perempat final Liga Champions 2012/13.
Setelah sempat diragukan, Barcelona mendapatkan kembali statusnya sebagai favorit turnamen berkat sebuah comeback sensasional kala menyingkirkan raksasa Italia AC Milan di babak sebelumnya.
Apakah itu berarti Blaugrana bakal lolos dengan mudah ke semifinal? Banyak pihak mengganggap demikian.
Akan tetapi, dikuranginya skorsing Zlatan Ibrahimovic, pemain paling berbahaya di PSG yang juga pernah memperkuat sederet klub papan atas Eropa, termasuk Barcelona, memaksa mereka berpikir dua kali.
Ibrahimovic adalah ancaman. Namun, PSG bukanlah The Big Swede seorang. Termasuk sang striker, Les Parisiens memiliki setidaknya lima potensi yang bisa melukai Barcelona
Ancaman-ancamannya
1. Pertahanan Solid Thiago Silva
Hijrahnya Thiago Silva dari AC Milan ke PSG senilai €42 juta musim panas lalu terbilang mengejutkan. Pasalnya, pemain 28 tahun asal Brasil itu merupakan salah satu bek terbaik dunia dan bisa memilih klub mana saja, bahkan Barcelona.
Milan sudah membuktikan bahwa pertahanan yang padu, solid, dan disiplin, serta kerja sama tim adalah kunci untuk meredam permainan ofensif Barcelona.
Namun, dinding pertahanan biasa takkan cukup untuk menghentikan Lionel Messi dan kawan-kawan. Dibutuhkan pula pemain belakang berkelas yang tangguh guna meminimalkan ancaman dari para jagoan one-on-one di skuad Barcelona.
Bersama Milan dalam beberapa pertemuan terakhir melawan Barcelona, Silva telah menunjukkan kualitasnya. Penempatan posisi, antisipasi, dan kemampuan defensifnya sangat bisa diandalkan.
Selain itu, Silva juga berpotensi mencatatkan namanya di papan skor.
2. Ketangguhan Blaise Matuidi di Tengah
Pertahanan memang penting saat melawan Barcelona. Namun, itu saja takkan ada artinya jika membiarkan pemain-pemain seperti Xavi, Andres Iniesta dan Sergio Busquets bebas berkreasi di lapangan tengah.
Butuh kerja keras dan ketenangan untuk menandingi para gelandang Barcelona. Blaise Matuidi punya keduanya.
Gelandang bertahan 25 tahun timnas Prancis itu tampil brilian di lini tengah pasukan Carlo Ancelotti musim ini.
Matuidi adalah pemain yang tangguh dan tak kenal lelah dalam duel perebutan bola. Di Liga Champions 2012/13, dia membukukan rata-rata 4,1 tackle dan 3,5 interception per laga (via WhoScored.com). Statistik yang mengagumkan.
Matuidi juga memiliki kemampuan penguasaan bola dan operan yang sama baiknya. Rasio passing completion Matuidi yang sebesar 91,2% adalah sesuatu yang bisa dijadikan pegangan oleh PSG.
Dia bakal menjadi titik awal hampir semua serangan timnya saat menghadapi Barcelona.
3. Barisan Penyerang
Pertahanan adalah salah satu kelemahan utama Barcelona.
Pasangan bek sentral Barcelona sudah tak setangguh dahulu. Terlebih lagi, dua bek sayap mereka memiliki mental menyerang yang kuat dan berpotensi meninggalkan celah di belakang.
Ruang kosong yang ditinggalkan oleh Dani Alves dan Jordi Alba adalah kunci untuk permainan ofensif PSG.
PSG punya amunisi yang mumpuni dalam diri Ezequiel Lavezzi, Lucas Moura dan Jeremy Menez untuk menghukum tingginya garis pertahanan sang raksasa Catalan.
Ketiganya memiliki kualitas yang berbeda. Dengan available-nya Ibrahimovic, maka salah satu dari mereka bakal menunggu di bangku cadangan.
Skill individu Lucas bisa menjadi ancaman bagi Alba jika dia diturunkan di sektor kanan. Akan tetapi, kuncinya ada pada Lavezzi.
Ibrahimovic memang mendominasi gol di Ligue 1, tapi Lavezzi adalah top scorer PSG di Liga Champions dengan 5 gol dari 5 laga sebagai starter.
Barisan penyerang PSG sanggup menciptakan sederet peluang, dan mereka harus memaksimalkannya.
4. Set-Piece
Banyak keuntungan yang dimiliki tim dengan pemain-pemain berpostur kecil dan berteknik tinggi, tapi bertahan dalam situasi set-piece jelas tak termasuk di antaranya.
Corner adalah salah satu mimpi buruk Barcelona.
Dalam beberapa bulan terakhir, Barcelona sering sekali kecolongan dari situasi ini. Padahal, di babak knockout, kebobolan bisa menjadi sesuatu yang sangat vital.
Duet bek PSG, Alex dan Thiago Silva, wajib diwaspadai Barcelona. Gol penyama kedudukan yang dicetaknya untuk AC Milan di Camp Nou tahun lalu adalah buktinya.
Zlatan Ibrahimovic dijatuhi hukuman dua pertandingan oleh UEFA akibat kartu merah yang didapatnya saat melawan Valencia di babak 16 besar leg pertama.
Namun, setelah upaya banding PSG berhasil, hukuman Ibrahimovic dikurangi menjadi hanya satu. Hukuman itu sudah dijalaninya dalam bentrokan leg kedua PSG vs Valencia di Paris 6 Maret lalu.
Ibrahimovic pun bisa bermain melawan Barcelona di perempat final sejak leg pertama. Kabar baik bagi PSG, tapi mungkin tidak demikian bagi kubu Blaugrana.
Jika Barcelona memiliki Lionel Messi, maka di PSG ada Ibrahimovic. Keduanya sama-sama berteknik tinggi dan bisa menciptakan perbedaan. Namun, The Big Swede lebih komplet dari La Pulga.
Untuk urusan penguasaan bola, dribbling, passing, free kick, long shot, dan finishing, dua orang ini bisa dibilang setara. Akan tetapi, Ibrahimovic lebih unggul dalam hal power dan duel udara melawan bek-bek lawan.
Jika Lavezzi adalah kunci permainan ofensif PSG, maka Ibrahimovic adalah kunci kemenangan mereka.
Di Liga Champions, Ibrahimovic memang baru menciptakan dua gol, tapi dia memimpin daftar top assist dengan lima. Apabila dia 'memutuskan' untuk kembali berperan sebagai penuntas serangan, maka Barcelona wajib waspada.
Satu-satunya kelemahan Ibrahimovic adalah emosinya yang gampang meledak. Namun, jika sanggup bermain dengan kepala dingin selama 180 menit, dia akan sangat sulit dihentikan.
Ditunjang keempat faktor sebelumnya, PSG pun memiliki amunisi yang cukup untuk mengejutkan, bahkan melukai sang favorit juara.
sumber
PSG dan Barcelona akan bentrok di perempat final Liga Champions 2012/13.
Setelah sempat diragukan, Barcelona mendapatkan kembali statusnya sebagai favorit turnamen berkat sebuah comeback sensasional kala menyingkirkan raksasa Italia AC Milan di babak sebelumnya.
Apakah itu berarti Blaugrana bakal lolos dengan mudah ke semifinal? Banyak pihak mengganggap demikian.
Akan tetapi, dikuranginya skorsing Zlatan Ibrahimovic, pemain paling berbahaya di PSG yang juga pernah memperkuat sederet klub papan atas Eropa, termasuk Barcelona, memaksa mereka berpikir dua kali.
Ibrahimovic adalah ancaman. Namun, PSG bukanlah The Big Swede seorang. Termasuk sang striker, Les Parisiens memiliki setidaknya lima potensi yang bisa melukai Barcelona
Ancaman-ancamannya
1. Pertahanan Solid Thiago Silva
Hijrahnya Thiago Silva dari AC Milan ke PSG senilai €42 juta musim panas lalu terbilang mengejutkan. Pasalnya, pemain 28 tahun asal Brasil itu merupakan salah satu bek terbaik dunia dan bisa memilih klub mana saja, bahkan Barcelona.
Milan sudah membuktikan bahwa pertahanan yang padu, solid, dan disiplin, serta kerja sama tim adalah kunci untuk meredam permainan ofensif Barcelona.
Namun, dinding pertahanan biasa takkan cukup untuk menghentikan Lionel Messi dan kawan-kawan. Dibutuhkan pula pemain belakang berkelas yang tangguh guna meminimalkan ancaman dari para jagoan one-on-one di skuad Barcelona.
Bersama Milan dalam beberapa pertemuan terakhir melawan Barcelona, Silva telah menunjukkan kualitasnya. Penempatan posisi, antisipasi, dan kemampuan defensifnya sangat bisa diandalkan.
Selain itu, Silva juga berpotensi mencatatkan namanya di papan skor.
2. Ketangguhan Blaise Matuidi di Tengah
Pertahanan memang penting saat melawan Barcelona. Namun, itu saja takkan ada artinya jika membiarkan pemain-pemain seperti Xavi, Andres Iniesta dan Sergio Busquets bebas berkreasi di lapangan tengah.
Butuh kerja keras dan ketenangan untuk menandingi para gelandang Barcelona. Blaise Matuidi punya keduanya.
Gelandang bertahan 25 tahun timnas Prancis itu tampil brilian di lini tengah pasukan Carlo Ancelotti musim ini.
Matuidi adalah pemain yang tangguh dan tak kenal lelah dalam duel perebutan bola. Di Liga Champions 2012/13, dia membukukan rata-rata 4,1 tackle dan 3,5 interception per laga (via WhoScored.com). Statistik yang mengagumkan.
Matuidi juga memiliki kemampuan penguasaan bola dan operan yang sama baiknya. Rasio passing completion Matuidi yang sebesar 91,2% adalah sesuatu yang bisa dijadikan pegangan oleh PSG.
Dia bakal menjadi titik awal hampir semua serangan timnya saat menghadapi Barcelona.
3. Barisan Penyerang
Pertahanan adalah salah satu kelemahan utama Barcelona.
Pasangan bek sentral Barcelona sudah tak setangguh dahulu. Terlebih lagi, dua bek sayap mereka memiliki mental menyerang yang kuat dan berpotensi meninggalkan celah di belakang.
Ruang kosong yang ditinggalkan oleh Dani Alves dan Jordi Alba adalah kunci untuk permainan ofensif PSG.
PSG punya amunisi yang mumpuni dalam diri Ezequiel Lavezzi, Lucas Moura dan Jeremy Menez untuk menghukum tingginya garis pertahanan sang raksasa Catalan.
Ketiganya memiliki kualitas yang berbeda. Dengan available-nya Ibrahimovic, maka salah satu dari mereka bakal menunggu di bangku cadangan.
Skill individu Lucas bisa menjadi ancaman bagi Alba jika dia diturunkan di sektor kanan. Akan tetapi, kuncinya ada pada Lavezzi.
Ibrahimovic memang mendominasi gol di Ligue 1, tapi Lavezzi adalah top scorer PSG di Liga Champions dengan 5 gol dari 5 laga sebagai starter.
Barisan penyerang PSG sanggup menciptakan sederet peluang, dan mereka harus memaksimalkannya.
4. Set-Piece
Banyak keuntungan yang dimiliki tim dengan pemain-pemain berpostur kecil dan berteknik tinggi, tapi bertahan dalam situasi set-piece jelas tak termasuk di antaranya.
Corner adalah salah satu mimpi buruk Barcelona.
Dalam beberapa bulan terakhir, Barcelona sering sekali kecolongan dari situasi ini. Padahal, di babak knockout, kebobolan bisa menjadi sesuatu yang sangat vital.
Duet bek PSG, Alex dan Thiago Silva, wajib diwaspadai Barcelona. Gol penyama kedudukan yang dicetaknya untuk AC Milan di Camp Nou tahun lalu adalah buktinya.
5. Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic dijatuhi hukuman dua pertandingan oleh UEFA akibat kartu merah yang didapatnya saat melawan Valencia di babak 16 besar leg pertama.
Namun, setelah upaya banding PSG berhasil, hukuman Ibrahimovic dikurangi menjadi hanya satu. Hukuman itu sudah dijalaninya dalam bentrokan leg kedua PSG vs Valencia di Paris 6 Maret lalu.
Ibrahimovic pun bisa bermain melawan Barcelona di perempat final sejak leg pertama. Kabar baik bagi PSG, tapi mungkin tidak demikian bagi kubu Blaugrana.
Jika Barcelona memiliki Lionel Messi, maka di PSG ada Ibrahimovic. Keduanya sama-sama berteknik tinggi dan bisa menciptakan perbedaan. Namun, The Big Swede lebih komplet dari La Pulga.
Untuk urusan penguasaan bola, dribbling, passing, free kick, long shot, dan finishing, dua orang ini bisa dibilang setara. Akan tetapi, Ibrahimovic lebih unggul dalam hal power dan duel udara melawan bek-bek lawan.
Jika Lavezzi adalah kunci permainan ofensif PSG, maka Ibrahimovic adalah kunci kemenangan mereka.
Di Liga Champions, Ibrahimovic memang baru menciptakan dua gol, tapi dia memimpin daftar top assist dengan lima. Apabila dia 'memutuskan' untuk kembali berperan sebagai penuntas serangan, maka Barcelona wajib waspada.
Satu-satunya kelemahan Ibrahimovic adalah emosinya yang gampang meledak. Namun, jika sanggup bermain dengan kepala dingin selama 180 menit, dia akan sangat sulit dihentikan.
Ditunjang keempat faktor sebelumnya, PSG pun memiliki amunisi yang cukup untuk mengejutkan, bahkan melukai sang favorit juara.
sumber
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind