lasan netralitas lagi-lagi menjadi pertimbangan untuk menetapkan Swedia sebagai tuan rumah Piala Dunia 1958. Trauma Perang Dunia II rupanya belum sirna benar dari benak para petinggi FIFA.
Mereka tak ingin kepentingan politik mewarnai ajang Piala Dunia yang menjadi perhatian hampir seantero jagat itu. Seiring dengan terpilihnya Swedia sebagai tuan rumah, FIFA juga mengeluarkan ketentuan baru yang akan diberlakukan paling tidak hingga 1974.
Mereka tak ingin kepentingan politik mewarnai ajang Piala Dunia yang menjadi perhatian hampir seantero jagat itu. Seiring dengan terpilihnya Swedia sebagai tuan rumah, FIFA juga mengeluarkan ketentuan baru yang akan diberlakukan paling tidak hingga 1974.
Putaran final Piala Dunia akan terdiri atas empat grup dan masing-masing diikuti oleh empat tim. Dengan demikian, ada 16 peserta yang ikut putaran final Piala Dunia.
Hungaria ikut lolos dalam putaran final. Namun, keperkasaan mereka telah sirna. Kali ini, justru Brasil yang membuat penampilan yang mengejutkan, begitu menarik, dan menjadi sorotan semua pihak.
Brasil maju ke perempat final menyingkirkan Inggris dan Austria. Brasil tampil sebagqi juara grup diikuti Uni Soviet. Pada laga terakhir melawan Soviet di penyisihan grup, Brasil menampilkan pemuda dekil dan kerempeng berusia 17 tahun bernama Pele.
Pele mendampingi nama-nama besar di Brasil seperti Didi, si sayap terbang Garrincha, Vava, Nilton Santos, Maria Zagalo, Orlando, Zito, dan kapten Bellini. Walau tak mencetak gol, Pele tampil amat apik. Hal itu membuat Pele kembali diturunkan di perempat final yang mulai memakai sistem gugur.
Pele tampil sebagai penyelamat ketika menghadapi Wales. Gol semata wayangnya membawa Brasil ke semifinal untuk bertemu Prancis. Banyak yang memperkirakan, pertarungan bakal seru sebab Prancis juga diperkuat bintang-bintang tenar sekelas Raymond Kopa, Just Fontaine, Piantoni, dan Vincent.
Penampilan Pele sungguh menakjubkan. Pemain dengan nama asli Edson Arantes do Nascimento itu memberi andil tiga gol ke gawang Prancis. Gol Fontaine dan Piantoni dari Prancis menjadi tak berarti karena Vava dan Didi melengkapi kemenangan Brasil menjadi 5-2 sehingga lolos ke final.
Lawan Brasil di final adalah tuan rumah Swedia yang menggusur juara bertahan Jerman 3-1 di semifinal. Di final, publik Swedia hanya sesaat bergembira ketika Liedholm membuka gol ke gawang Gilmar pada menit keempat. Setelah itu berondongan gol Pele (2 gol), Vava (2), dan Zagalo menghentikan sorak sorai penonton. Penyerang Swedia, Simonson, sempat memperkecil kekalahan sehingga skor menjadi 5-2 untuk Brasil.
Sepak bola indah telah hadir dan mendapat tempat terhormat di Swedia. Ini sekaligus menjadi rekor baru: sebuah negara, Brasil, menjadi juara Piala Dunia di luar benuanya.
Rekor lain dicatat Fontaine yang mencetak 16 gol. Meski demikian, enam gol Pele juga menjadi catatan tersendiri karena diraih hanya dalam tiga laga.
Komentar
Posting Komentar
Just post what's on your mind