Langsung ke konten utama

Claire Daams, Memberantas Korupsi dengan Suara Hati

Jakarta - Wanita ini tegas dalam urusan pemberantasan korupsi. Meski suaranya lembut, jangan coba-coba meremehkan kekuatannya untuk meringkus koruptor. Dialah Claire Daams, deputi jaksa federal asal Swiss.

Claire, begitu ia biasa disapa, adalah salah seorang pembicara dalam Konferensi Pemberantasan Praktik Penyuapan Pejabat Asing dalam Transaksi Bisnis Internasional di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali. Wanita berkacamata ini memiliki perawakan tinggi besar, namun bersuara halus.

Saat menggelar jumpa pers bersama Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Chandra Hamzah, Rabu (12/5/2011), semua mata terpana melihat paparannya. Dengan intonasi yang mendayu-dayu namun lugas, dia menyampaikan antusiasmenya dalam upaya pemberantasan korupsi di dunia, terutama untuk kasus penyuapan di dunia bisnis internasional.

"Bekerjasama secara internasional untuk memberantas korupsi adalah sebuah kesenangan. Terutama jika dilakukan oleh lembaga penegak hukum dari latar belakang yang berbeda," ujar Claire.

Saat berdialog, Claire selalu menatap lawan bicaranya dengan tajam. Semua pertanyaan direspons dengan lugas, meski kadang diselipi canda di dalamnya. Salah satunya tentang penolakan dunia internasional terhadap ancaman hukuman mati dalam perkara korupsi.

"Saya berharap hukuman mati saya dihapuskan. Tapi itu jawaban candaan saya. Kami sebenarnya tidak mau menghalangi upaya hukuman mati, tapi hanya berharap hukuman itu sebisa mungkin dihindari," ucapnya lagi.

Lebih lanjut Claire menuturkan, korupsi bukan hanya kejahatan biasa. Bagi wanita yang pernah lama tinggal di Belanda ini, korupsi memiliki efek domino yang cukup besar. Terutama bagi rakyat kecil.

"Sangat penting untuk menyadari bahwa korupsi berbeda dengan kasus penembakan atau pembunuhan. Di kasus itu, Anda punya sosok yang jelas sebagai korban. Korupsi lebih kompleks masalahnya, dan akhirnya korbannya lebih banyak. Ini adalah kejahatan demokrasi," urainya.

"Akhirnya, orang-orang di jalanan yang menjadi korban. Dan itu yang membuat saya tertarik untuk memberantas korupsi dengan hati. Jangan lupa, saya sebagai jaksa mewakili masyarakat untuk melawan para kriminal itu," tambahnya lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Comic 8 - Official Trailer

Peralatan bedah mengerikan jaman dulu

Amputation Knife (1700s)   Pisau ini digunakan untuk amputasi pada abad ke-18, bentuk yang melengkung dikarenakan ahli bedah pada waktu itu cenderung membuat potongan melingkar melalui kulit dan otot sebelum  tulang  dipotong dengan gergaji. Amputation Saw (1600s)  Gergaji ini dibuat dengan ukiran ukiran yang rumit, dan hal ini dapat menyebabkan tempat berkembang biak bagi kuman. Arrow Remover (1500s)  Tidak banyak yang diketahui tentang alat ini ,  tetapi dari bentuknya dapat diketahui kalau alat ini digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam luka dan mengangkat sesuatu dari luka tersebut, dan bagian pinggir yang berbentuk gunting adalah untuk membuka area luka lebih lebar.    Artificial Leech (1800s)  Alat ini digunakan untuk menyedot darah  Pisau yang berada di tengah dan dapat diputar digunakan untuk memotong luka di kulit pasien, sedangkan tabung silinder akan digunakan untuk menghasilkan udara vakum dan dapat menyedot darah.  ...

Sejarah JABBAWOCKEEZ

Jabbawockeez   adalah   sebuah   tari   modern   semua laki-laki   /   hip   hop   crew   dari   San   Diego , California   yang   memenangkan   musim   pertama dari   realitas   kompetisi   tari   Amerika 's Best  Dance Crew .  Sejak   menang ,  kelompok   ini   telah mendapatkan   eksposur   yang lebih besar   dengan tampil   di   berbagai   video musik   dan   iklan ,  tur internasional , dan melakukan  dengan   Shaquille   O ' Neal  pada   All - Star  Game   NBA   2009 .  Mereka dikenal   karena   memakai   topeng   putih   polos   dan sarung tangan   untuk   mendorong   penonton   untuk fokus   pada   gerakan   mereka sebagai   kelompok bukan   pada   individu   penari . ...